Anak Batuk dan Demam Tidak Perlu Buru-buru Diberi Obat, Ini Saran Dokter

Kandungan ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) dalam sejumlah obat sirop diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.

Kebanyakan obat-obatan tersebut terdiri dari obat demam, batuk, serta obat flu anak.

Dokter spesialis anak sekaligus pendiri aplikasi Tentang Anak, Mesty Ariotedjo, menjelaskan bahwa sebenarnya jika anak mengalami batuk sebaiknya tidak perlu buru-buru diberikan obat dalam bentuk apa pun.

Ia juga menambahkan bahwa momen ini bisa meningkatkan kembali kepercayaan para orang tua bahwa batuk dan pilek yang terjadi pada anak karena virus sebenarnya bisa diatasi sendiri oleh tubuh.

Demam adalah bentuk dari perlawanan tubuh sang anak dari virus-virus tersebut.

“Sebenarnya dari awal batuk pada anak itu tidak perlu diobati dengan obat apa pun, karena yang namanya batuk dan pilek terjadi karena adanya virus, dan itu akan sembuh sendiri,” kata Mesty melalui webinar merayakan dua tahun Tentang Anak “Wujudkan Anak Indonesia Sehat, Tangguh, dan Bahagia” pada Kamis, 24 November 2022.

Mesty juga menambahkan bahwa bahwa batuk, pilek, serta demam pada anak dapat sembuh dengan sendirinya jika sang anak mendapatkan istirahat yang cukup, makan sehat, serta minum yang banyak.

Selain itu Mesty Ariotedjo juga menjelaskan bahwa jika anak mengalami batuk tidak lebih dari dua minggu, sebaiknya lakukan pertolongan pertama seperti, memastikan anak mendapatkan cairan atau minum yang cukup, madu dapat diberikan untuk mengurangi gejala batuknya, penguapan juga bisa dilakukan untuk mengatasi pilek yang terjadi pada anak.

Namun, jika semua pertoloang awal tersebut tidak berdampak signifikan, Mesty menyarankan untuk segera membawa anak ke dokter anak.

Untuk saran memberikan obat-obatan, Mesty menyarankan untuk setidaknya mencari tahu terlebih dahulu obat-obatan apa yang sudah diperbolehkan oleh BPOM untuk diberikan kepada anak dan dinyatakan aman dari kontaminasi.

Ia juga menambahkan sebaiknya berikan pakaian yang nyaman pada anak yang sedang mengalami demam.

“Jika anak demam, selama demamnya di bawah 38 derajat anak tidak memerlukan obat,” Mesty menambahkan.

NADIA RAICHAN FITRIANUR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *